Tubanliterasi.or.id – Dalam buku kesadaran nasional, dari kolonial sampai kemerdekaan yang ditulis oleh Slamet Muljana mengatakan “Sejarah Indonesia tidak dapat dilepaskan dari perjuangan pemuda, bahkan pada hakikatnya sejarah Indonesia adalah sejarah perjuangan pemuda. Mereka yang mempelopori perjuangan. Kemudian meneruskan perjuangan menuju Indonesia yang lebih baik dan maju.”
Banyak kontribusi yang diberikan oleh pemuda. Mereka bergerak dengan sistem yang demokrastis (organisasi). Bahwa organisasi adalah sebuah wadah berbagai kepentigan. Yaitu ruang revolusi dalam membangun perubahan, Karena organisasi adalah bagian ikhtiar untuk memahami kondisi sosial masyarakat. Sehingga terbentuk kelompok, yang kritis dalam menyikapi keadaan.
Pemuda yang dapat mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Dalam sebuah paradigma, artinya mampu secara penuh, membuat kemajuan di daerahnya sesuai dengan bidang yang dimiliki. Memberikan solusi-solusi yang aplikatif bagi permasalahan yang sedang ada.
Generasi muda harus mempunyai rasa tanggung jawab terkait persoalan yang muncul dilingkungan masyarakat. Jika pemuda tidak memiliki rasa tanggung jawab. Maka perlu diluruskan kembali pola pikirnya, dikembalikan jalan pemikirannya yang revolusioner, kritis dan transformatif.
Pemuda yang matang pemikirannya, tidak akan menunda-nunda dalam mendorong perubahan. Karena waktu dalam mengabdi itu sangat cepat. Kesempatan tersebut harus segera diambil dan tidak datang dua kali. Banyak hal yang harus direbut dan banyak hal yang berguna demi pribadi sekaligus orang lain. Untuk meningkatkan konsep pengembangan diri, dan mencari solusi secara bersama-sama.
Selain itu untuk memperkuat karakter dan kemajuan pribadi. Kemudian, kemajuan organisasi, serta dapat membangunan perubahan. Integritas dan kredibilitas sangat dibutuhkan. Kita dapat membentuk karakter generasi bangsa yang bertanggung jawab dalam mengemban perubahan. Yang penting terlebih dulu adalah peningkatan sumber daya manusia. Selanjutnya dengan menyadari bahwa pemuda adalah calon pemimpin masa depan. Pemuda harus menjauhi sikap pragmatis sebisa mungkin. Pemuda wajib mencari arti sesungguhnya mengenai apa yang harus diberikan kepada bangsa dan negara.
Patut kita akui bahwa menjadi generasi yang bisa membawa perubahan memanglah sulit. Oleh sebab itu, mesti disertai niat yang kuat dan tenaga yang sangat besar. Untuk mengambil peran dalam menebarkan kemanfaatan. (*)