Tubanliterasi.or.id – Di era serba modern ternyata masih banyak orang percaya terhadap dukun (paranormal) pengganda uang. Kejadian ini menjadi problem yang cukup serius. Karena maindset orang-orang yang suka serba instan tidak pernah berpikir resiko yang ditumbalkan. Tidak suka berproses, tidak mau capek belajar dan berusaha. Ini adalah bukti bahwa konsep sejahtera sulit diwujudkan oleh sebagian orang di negeri ini. Bayangkan saja, para korban harus mendatangi paranormal untuk memperkaya diri secara cepat. Bahkan, tidak sampai disitu. Korban rela melakukan apapun, tidak hanya sejumlah uang. Bahkan sampai rela menyerahkan nyawa anggota keluarga.
Lebih parah lagi sang dukun tanpa mengurangi empati terhadap korban.
Atas kekonyolan orang yang pegen kaya instan. Pembunuhan terhadap korban kebelet kaya terulang lagi. Pembunuhan berencana tersebut dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet (45), asal Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, kemudian korban adalah saudara PO (53) yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Kabar itu disampaikan oleh Kepala Polres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Yulianto saat konferensi pers di Polres Banjarnegara, Senin.
Jumlah korban pembunuhan oleh Slamet Tohari, dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada Senin (3/4/2023), polisi menemukan 10 jenazah yang diduga dibunuh oleh Slamet. Jika ditambah satu korban yang ditemukan lebih dulu, diduga ada 11 orang yang menjadi korban pembunuhan oleh Slamet.
Melihat banyaknya kejadian mengerikan tersebut. Seyogianya masyarakat hati-hati dalam berurusan dengan yang bersifat irasional. Meminta tolong dukun pengganda uang, konyol bin tidak mungkin.
Lumrahnya jadi evaluasi bersama, kenapa masih terus-menerus terjadi. Bahkan di era berita mudah sekali diakses dan dijadikan pembelajaran. Ayolah warga net, masih banyak jalan menuju roma.
Masak ia, kaya dari dukun pelipat ganda uang.
Seharusnya sebelum brangkat ke dukun berpikir yang jernih. Kalau ada orang Indonesia bisa menggandakan uang. Indonesia nggak butuh pinjaman dari luar negeri. Bisa dipastikan Indonesia nggak punya hutang segunung. Coba logikanya dipakai.
Kumpulin aja itu dukun, suruh nggandain uang di Bank Indonesia (BI) biar negeri ini nggak terlilit hutang. Nanti secara otomatis, masyarakat akan sejahtera. Karena negara bebas dari utang. Hehe
Berusaha keras untuk memasukkan ke akal sehat itu penting. Masak ia, dukun bisa gandakan uang? Harusnya negara kita bebas hutang dong. Si dukun bisa jadi solusi ekonomi tanpa pajak atau jadi staf ahli Kementerian Perekonomian (Kemenko). Selain itu bisa jadi orang terkaya se-alam semesta. Lah, kalo butuh duit, tinggal digandakan aja. Nggak bakal habis duitnya.
Kajadin ini menjadi peringatan untuk temen-temen nih. Kalau mau nagih utang jangan dateng sendiri. Harus ada temen, minimal dua orang trus kabar-kabar juga udah dapet duitnya. Ntar bisa buat beli bakso bareng-bareng. Hehe
Bukan apa-apa ya, orang di era serba modern. Tapi malah makin edan, gampang banget percaya sama hal-hal konyol. Bahkan sampai kehilangan nyawa.
Yukk, berfikir jernih dan mulai ikhtiar dan kembali ke jalan yang benar. Pokoknya jangan lagi, percaya kayak gini, cuma dibohongin aja. Toh yang rugi sekeluarga. Kasihan sama anak istri.
Turut bersimpati kepada para korban. Jangan sampai kejadian yang sama terus terulang. Padahal sudah banyak kejadian. (*)