Pahlawan Mandalika Bermantel Plastik. Siapa Dia ?

Pahlawan Mandalika Bermantel Plastik. Siapa Dia ?
Iklan Bawaslu Tuban

Tuban Literasi – Ketika TGB masih menjabat sebagai gubernur, saya termasuk yang beberapa kali bertamu di ruang kerjanya. Saat itu saya tahu persis, bagaimana sibuknya beliau dan tim merintis proyek sirkuit Mandalika, sebagai bagian dari promosi pariwisata. TGB-pun harus bolak-balik ke Spanyol bertemu Dorna Sport dan ke Istana, bertemu Pak Jokowi.

Pahlawan Mandalika Bermantel Plastik. Siapa Dia ?

Tantangan pertama adalah sulitnya pengalihan lahan Mandalika dari yang sebelumnya dikuasai swasta (PTAN), lalu dipindahkan ke BUMN, juga meyakinkan Dorna Sport bahwa proyek Mandalika ini adalah prospek, termasuk tantangan lain adalah meyakinkan Pak Jokowi untuk bersaing dengan Propensi lain seperti Jabar, Sumatera dan Lampung. Bahkan saat itu, nyaris saja sirkuit dibangun di Palembang, karena pak Alex Noordin, gubernur saat itu, sudah maju satu langkah; mulai pembebasan tanah.

Bacaan Lainnya

Alhamdulillah jerih payah itu kini sudah terbayar. Mandalika tidak saja menjadi kebanggan Indonesia, tapi juga menjadi pusat perhatian dunia. Bahkan FIM baru saja merilis sirkuit Mandalika dapat grade A. Tetapi mungkin saudara semua kemarin yang menonton live Motogp bertanya-tanya, ada dimana TGB? Beliau duduk bersama kami, beserta istrinya di tribune B. Saat hujan deras beliau memakai mantel plastik.

Kami yang di sampingnya tahu persis, tak kurang-kurang pihak Dona Sport mendatangi beliau dan mengajaknya untuk masuk VVIP, begitu juga berkali-kali Paspampers mendatangi, dan dari bisik-bisik yang saya tangkap, Pak Jokowi mengajaknya bersama di ruang khusus, tetapi beliau tetap kekeh memilih membersamai kami di tribune B. Bahkan ada salah satu pejabat tinggi yang gagal mengajak TGB masuk ruang VVIP, akhirnya terpaksa duduk bersama kami juga.

Pahlawan Mandalika Bermantel Plastik. Siapa Dia ?

Kadang-kadang dibalik perjuangan dan sukses besar ada pahlawan yang tersembunyi, juga sebaliknya ada yang kerja kecil tapi terlalu berisik. Oh ya, jujur, diam-diam kami membayangkan, bagaimana jika saya di posisi TGB ?

Rasanya saya tak mampu. Sehat wal afiyat Tuan Guru. Aamin

Sumber : Aguk Irawan Mn

Pos terkait