TUBAN – rangkaian Parade Teater tgl 11 s/d 17 desember 2017 sebagai salah satu rangkaian Tuban Art fest 2017 saat hari pertama pelaksanaan gagal di adakan. Pentas kesenian yang masuk dalam serangkaian Tuban Art Festival ini terpaksa tidak bisa sesuai rencana karena persoalan tempat.
Awalnya, tempat yang dipilih dalam pagelaran teater adalah Gedung Budaya Loka. Namun saat mendekati hari pelaksanaan dinas terkait sebagai pengelola justru memberikan izin juga pada pihak lain sebagai tempat tes perangkat desa.
Kholilul Aris, salah satu panita menyesalkan arogansi pemkab dalam hal ini Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten yang tiba-tiba mengizinkan pihak lain untuk menggunakan gedung budaya loka.
Padahal, konfirmasi dan budaya peminjaman untuk izin penggunaan gedung loka sudah jauh-jauh hari diberikan. Bahkan, sudah disetujui pada tanggal yang telah ditetapkan.
“Persiapan kami sudah tiga bulan,” ujar dia.
Aris mengungkapkan, awalnya gedung itu sudah dipersiapkan untuk pentas teater. Kain hitam, pencahayaan dan beberapa perangkat lainnya telah dipasang. Namun, tiba-tiba kursi untuk kegiatan tes perangkat desa justru datang.
“Kami dialog dan kami mengalah. Harapannya Selasa masih bisa dipakai,” ujar dia.
Namun, ternyata pelaksaan tes beserta koreksinya bisa sampai malam hari. Gedung yang praktis saat selasa tidak bisa dipakai.
“Kami menggelar aksi Senin malam di gedung budaya loka. Teman-teman seniman kecewa dengan cara pemkab. Ini sama sekali tidak menghargai seniman,” terang dia.
Aris melanjutkan, padahal pentas teater ini tidak hanya melibatkan seniman lokal saja. artis luar kota pun diundang. Seperti dari Gresik, Jember, Jogjakarta, dan Bojonegoro.
Dia menilai seharusnya pemkab bisa memilih lainnya untuk digunakan tes perangkat. Hal itu akan lebih bijaksana daripada menggusur pagelaran teater yang bermanfaat untuk nguri-nguri budaya Tuban. (Al)
Aris : 085895953663